Thursday 18 December 2014

Partisi Dan Sistem File Pada Linux

1.      Partisi Pada Linux
Partisi adalah pembagian dalam format hard disk. Ini adalah pembagian secara logic - bukan secara fisik, sehingga saudara dapat mengedit dan memanipulasi partisi untuk berbagai tujuan. Bayangkan membagi disk menjadi dua bagian yang berbeda konfigurasi. Jika saudara memiliki drive 1 TB dipartisi menjadi partisi GB 250 dan 750 GB partisi, apa yang kita lakukan di partisi yang satu tidak akan mempengaruhi yang lain, dan sebaliknya. Kita dapat berbagi salah satu partisi pada jaringan dan tidak pernah khawatir tentang orang-orang mengakses informasi di partisi yang lain. Satu partisi bisa berisi Windows yang diinstal, penuh dengan virus dan trojan. Yang lain bisa menjalankan Linux yang sudah sangat tua yang penuh dengan lubang-lubang security. Kerduanya tidak akan saling mengganggu, kecuali jika kita membuat keduanya mati secara fisik.
Hal lain yang berguna adalah bahwa kita dapat memiliki beberapa partisi, masing-masing diformat dengan sistem file yang berbeda. File system adalah format disk yang dimasukan ke dalam tabel yang dapat di baca, ditafsirkan, dan di tulis oleh sistem operasi. Sementara ada banyak sekali jenis file sistem, hanya ada tiga jenis partisi: primary, extended, dan logical. Setiap harddisk yang diberikan hanya dapat memiliki maksimal empat partisi primer. Keterbatasan ini disebabkan keterbatasan dari Master Boot Record yang memberitahu computer akan partisi dapat di boot, oleh karenanya biasanya partisi primer disediakan untuk sistem operasi.
Pada sistem operasi Linux Debian, secara umum ada 3 partisi yang wajib diketahui, diantaranya:
a.       Partisi Primary, merupakan partisi utama pada sistem operasi Linux, Partisi primary pada Linux tidak seperti di windows yang hanya mengjinkan 1 partisi primary, akan tetapi partisi primary pada linux dapat dibuat sampai 4 partisi sekaligus. Penamaan partisi primary pada Linux adalah sda1, sda2, sda3 dan sda 4, atau biasanya diberi dengan simbol #1, #2, #3 dan #4.
b.      Partisi Extended merupakan partisi perluasan untuk mengatasi kekurangan pada partisi primary. Jika saudara mensetting partisi menjadi 4 bagian maka salah satu dari partisi akan dikorbankan menjadi partisi extended. Di dalam partisi extended nanti akan digunakan partisi logical untuk menyimpan data.
c.       Partisi Logical, partisi ini biasanya selalu dibuat dalam bentuk partisi extended. Penomoran partisi logical selalu dimulai dari nomor 5, 6, 7 dan 8, atau kita dapat melihatnya dengan #5, #6, #7.
Dalam proses instalasi Linux Debian selalu membutuhkan 2 partisi kosong yang digunakan untuk ROOT dan SWAP. ROOT sendiri adalah partisi utama pada Linux dan untuk instalasinya direkomendasikan minimal space yang dibutuhkan adalah 4 GB sedangkan SWAP merupakan virtual memori yang disiapkan sebagai cadangan ketika memory komputer full sehingga sebagian pekerjaan dan proses akan dialihkan ke partisi SWAP. Oleh karena itu Linux jarang mengalami limited memori.  Contoh partisi Linux seperti ditunjukkan gambar berikut ini.
Gambar Contoh partisi Linux

Pada gambar di atas terlihat bahwa :
·         ada 2 harddisk, dikenali sebagai /dev/sda (500G) dan /dev/sdb (2TB)
·         /dev/sda di bagi dalam 8 partisi, 3 primary, 1 extended, 4 logical. 
·         /dev/sdb di bagi hanya dalam 1 partisi

Secara teori kapasitas partisi SWAP adalah 2 x ukuran memori RAM sehingga jika saudara mempunyai RAM 512 MB maka partisi SWAP nya sebesar 1024 MB. Mengetahui partisi hardisk sangat penting, oleh karena itu perintah dasar ini sangat penting untuk diketahui. Memang banyak cara untuk mengetahui, atau memodifikasi partisi baik melalui aplikasi GUI seperti gparted atau disk utility. Namun dalam keadaan tertentu dimana system hanya menampilkan dalam mode terminal saja maka command line adalah sangat diperlukan. Perintah yang digunakan unutk mengetahui partisi hardisk  adalah  blkid dan fdisk – l. Dengan mengetikkan perintah sudo blkid pada terminal linux, maka akan diperoleh hasil seperti berikut ini.
Gambar Tampilan perintah sudo blkid

Dengan perintah sudo fdisk -1, maka akan diperoleh gambar sebagai berikut.
Gambar Tampilan perintah sudo fdisl –l

Perintah blkid digunakan untuk menampilkan partisi hardisk dengan kode UUID nya. Kode ini dapat digunakan untuk mengatur mounting partisi hardisk agar bisa diakses dengen cara memasukan perintahnya di /etc/fstab

2.      Sistem File Pada Linux
Sistem file pada linux tersusun atas direktori-direktori lain yang tersusun secara hirarki dari dengan direktori utamanya =/‘ atau dikenal dengan “root directory”, dan di bawahnya terdapat lagi direktori yang merupakan tempat penyimpanan konfigurasi-konfigurasi sistem yang ada pada linux. Secara struktur dapat digambarkan seperti berikut ini.
Gambar  Sistem File pada Linux

Pada gambar di atas terdiri dari beberapa directory antara lain sebagai berikut :
a.      /bin
Merupakan kependekan dari ―binaries‖, atau executables, dimana banyak terdapat program-program sistem yang esensial. Untuk melihat file-filenya, maka digunakan perintah ls –F /bin. Jika saudara melihat daftar file-nya, saudara akan melihat beberapa commands yang telah anda kenal, seperti cp, ls, dan mv. Ketika saudara menggunakan perintah cp, maka anda berarti menjalankan program /bin/cp. Dengan menggunakan ls –F , terlihat bahwa sebagian besar (tidak semuanya) dari file-file di /bin memiliki tanda “*”). Ini menandakan file tersebut dapat dieksekusi.

b.      /dev
File-file di /dev merupakan file-file device, file-file tersebut mengakses system devices dan resources (sumber daya) seperti disk drive, modems, dan memory. Misalnya, untuk membaca input dari mouse maka dilakukan dengan mengakses /dev/mouse. Nama file yang diawali dengan fd adalah floppy disk devices. fd0 adalah floppy disk drive pertama, dan fd1 merupakan yang kedua. Beberapa file device yang umum ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel  Beberapa file device yang umum pada Linux

c.       /etc
Berisi sejumlah file konfigurasi sistem., seperti /etc/rc (script inisialisasi sistem)

d.      /sbin
Berisi binary-binary sistem yang esensial dimana digunakan untuk administrasi sistem.

e.       /home
Berisi direktori rumah dari para pengguna sistem. Sebagai contoh /home/yamta, maka merupakan home directory dari user “yamta”.

f.       /lib
Berisi shared library images, merupakan file-file yang berisi kode dimana banyak program-program menggunakannya secara umum.

g.      /proc
/proc mendukung “virtual file system”, dimana file-file disimpan pada memori, tidak pada disk. File-file ini mengacu pada berbagai proses yang jalan pada sistem, sehingga dapat memberikan anda informasi tentang program-program dan proses-proses yang berjalan pada saat tertentu.

h.      /tmp
Berisi tentang file-file yang bersifat sementara.

i.        /usr
/usr merupakan direktori yang sangat penting dimana berisi sub-direktori yang berisi beberapa dari program-program dan konfigurasi file-file yang digunakan pada sistem yang paling penting. Isi dari /usr antara lain sebagai berikut.
Tabel Beberapa direktori /usr yang umum pada Linux

j.        /var
Berisi direktori yang sering berubah ukurannya. Misal basis data.
Tabel Beberapa direktori /var yang umum pada Linux



0 comments:

Post a Comment